Kamis, 22 November 2012


1.      ANTENA
Antena adalah suatu piranti yang digunakan untuk merambatkan dan menerima gelombang radio atau elektromagnetik. Pemancaran meruapakan satu proses perpindahan gelombang radio atau elektromagnetik dari saluran transmisi ke ruang bebas melalui antena pemancar. sedangkan penerimaan adalah satu proses penerimaan gelombang radio atau elektromagnetik dari ruang bebas melalui antena penerima. Karena merupakan perangkat perantara antara saluran transmisi dan udara, maka antena harus mempunyai sfat yang sesuai (match) dengan saluran pencatunya. Secara ummm antena dibedakan menjadi antena isotropis, antena omnidirectional, antena directional, antena phase array, antena optimal dan antena adaptif.
a.      ANTENA ISOTRPIS
Antena isotropis merupakan sumber yang memancarkan daya ke segala arah dengan intensitas yang sama, seperti permukaan bola. antena ini tidak ada dalam kenyataan dan hanya digunakan sebagai dasara untuk merancang dan menganalisa struktur antena yang kompleks.
b.      ANTENA OMNIDIRECTIONAL
      Antena omnidirectional adalah antena yang memancarkan daya ke segala arah, dan bentuk pola radiasinya digambarkan seperti bentuk donat (daughnut) dengan pusat berimpit. antena ini ada dalam kenyataan dan dalam pengukuran sering digunakan sebagai pembanding terhadap yang lebih kompleks. Contoh antena ini adalah antena dipole setengah panjang gelombang.
c.       ANTENA DIRECTIONAL
Antena direcional merupakan antena yang memancarkan daya ke arah tertentu. Gain antena ini relatif lebih besar dari antena omnicirectional. Contoh suatu antena dengan gain 10 dBi yang artinya antena tersebut pada arah tertentu memancarkan daya 10 dB lebih besar dibanding dengan antena isotropis. antena isotropis, omnidirectional dan directional merupakan antena tunggal dan bentuk pola radiasinya tidak dapat berubah tanpa merubah fisik antena atau memutar secara mekanik dari fisik antena.
d.      ANTENA PHASE ARRAY
Antena phase array adalah gabungan atau konfigurasi array dari beberapa antena sederhana dan menggabungkan sinyal yang menginduksi masing-masing antena tersebut untuk membentuk pola radiasi tertentu pada keluaran array. Setiap antena yang menyusun konfigurasi array disebut dengan elemen array. Arah gain maksimum dari antena phase array dapat ditentukan dengan pengaturan gase antar elemem-elemen array.
e.       ANTENA OPTIMAL
Antena optimal merupakan suatu antena dimana penguatan (gain dan fase relatif setiap elemnnya diatur sedemikian rupa untuk mendapatkan kinerja (performance) pada keluaran yang seoptimal mungkin. Kinerja yang dimaksud kinerja antara lain signal to interference ratio, SIR atau signal to interference plus nooise ratio, SINR. Optimasi kinerja dapat dilakukan dengan menghilangkan atau meminimalkan penerimaan sinyal-sinyal tak dikehendaki (interferensi) dan mengoptimalkan penerimaan sinyal yang dikehendaki.
f.       ANTENA ADAPTIF
Antena adapatif merupakan pengembangan dari antena - antena phase array maupun antena optimal, dimana arah gain maksimum dapat diatur sesuai gerkan dinamis (dinamic fashion) obyek yang dituju. Antena dilengkapi dengan Digital Signal Prosccessor (DSP), sehingga secara dinamis mampu mendeteksi dan melacak berbagai macam tipe sinyal,meminimalkan interferensi serta memaksimalkan penerimaan sinyal yang diinginkan.

2.      TIPE – TIPE ANTENA
a.      ANTENA GRID
Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer,sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik  tertentu sesuai pemasangannya. komponen penyusunya yaitu :
(1)   Reflektor
(2)   Pole
(3)   Jumper.




Gambar 1. Antena Grid

b.      ANTENA SEKTORAL
Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.
 Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.
 Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan

yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.

                  Gambar 2. Antena Sektoral


c.       ANTENA FLAT
Fungsinya sama seperti antena grid yaitu memfokuskan ke satu titik.  antena ini hanya di gunakan untuk jarak yang dekat dan tidak untuk jarak yang jauh, karena frequency nya kecil.


                 Gambar 3. Antena Flat

d.      ANTENA ROCKET
Fungsi nya point-to-point memiliki jangkauan sinyal yang jauh, produk wireless

ubiquiti.menggunakan radio rocket M5,cara settinganya menggunakan browser.

                       Gambar 4. Antena Antena Roket 30dBi 5,8 Ghz

e.       ANTENA OMNIDIRECTIONAL
Antena omnidirectoral yaitu jenis antena yang memiliki pola pemancaran sinyal ke segala arah dengan daya sama,untuk menghasilkan cakupan area yang luas.
Gambar 5. Antena Omnidirectional


f.       ANTENA OMNI SLOTTED MORE GUIDE
Antena omni slotted maveguide ini merupakan salah satu antena omnidirectoral untuk memancarkan sinyal wireless LAN 2,4 Ghz,dengan polarisasi horizontal.memiliki kemampuan yang sangat bagus dan mampu meningkatkan
jangkauan yang lebih jauh.
Gambar 6. Antena Omni Slotted More Guide


Selasa, 08 Mei 2012


Dasar Filter Elektronika

Rangkaian filter merupakan rangkaian yang di desain hanya untuk memperbolehkan suatu frekuensi pada rentang tertentu memiliki nilai redaman (atenuasi) yang kecil (disebut sebagai ’Pass Band’), sedangkan pada rentang frekuensi lainnya memiliki nilai redaman yang sangat besar (disebut sebagai ’Attenuation Band’ atau ’Stop Band’). Filter bisa diartikan suatu rangkaian yang dipergunakan untuk membuang tegangan output pada frekuensi tertentu, untuk merangcang filter ini dapat memanfaatkan komponen pasif (R, L, C) dan komponen aktif (op-amp, transistor). Dengan demikian filter dapat dikelompokan menjadi filter pasfi dan afilter aktif, namun saat ini yang dibahasa adalah filter pasif saja yaitu HPF, dan LPF, meskipun pada dasarnya filter dapat di kelompokkan berdasarkan Response frekuensinya manjadi empat jenis, yaitu:

1. Filter lolos rendah / Low Pass Filter (LPF)
2. Filter Lolos Tinggi / High Pass Filter (HPF)
3. Filter Lolos Rentang / Band Pass Filter (BPF)
4. Filter Tolak Rentang / Band Stop Filter atau Notch Filter

Dalam pembuatan filter tentunya sering dihindari menggunakan bahan inductor, lebih lagi dikarenakan ukurannya yang besar. Sehingga umumnya filter apsif ini hanya memanfaatkan komponen R dan C saja.